Rabu, 29 Oktober 2014

Berusaha Menggapai Jawaban Pertanyaan



“Lima pertanyaan tentang Filsafat berikut ini ditanyakan oleh teman saya  Sdri. Maria Rosadalima Wasida dan  berusaha dijawab oleh saya, Siti Rahmalia Natsir ”

1.    Apakah hubungan antara filsafat dengan keraguan?
Jawaban saya:
     Salah satu penyebab lahirnya filsafat adalah keraguan. Untuk menghilangkan keraguan diperlukan kejelasan. Berfilsafat merupakan suatu perjuangan untuk mendapatkan kejelasan pengertian dan kejelasan seluruh realitas dari keraguan mengenai suatu hal. Jadi jelas bahwa hubungan antara filsafat dengan keraguan yaitu dari timbulnya keraguan munculah rasa keingin tahuan untuk memperoleh kejelasan. Perjuangan memperoleh kejelasan itulah berfilsafat. Dan pada akhirnya filsafat menjawab keraguan itu.

2.    Bagaimanakah seseorang bisa berpikir secara rasional dalam berfilsafat?
Jawaban saya:
     Berpikir secara rasional adalah berpikir sistematis, logis dan kritis. Berpikir sistematis, logis dan kritis adalah ciri bepikir rasional. Berpikir rasional ini merupakan salah satu sifat dasar filsafat. Artinya seseorang berpikir rasonal dalam berfilsafat yaitu bukan hanya sekedar menggapai pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat , melainkan agar sanggup menarik kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar dari premis-premis yang ada. Pemikiran yang ada saling berhubungan satu sama lain dan saling berkaitan. Tanpa berpikir logis, sistematis dan koheren  tidak akan mungkin diraih kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Semua itu dapat dicapai ketika hati dan pemikiran sejalan sehingga ketika seseorang berfilsafat dalam hidupnya akan selalu berada dijalan yang benar.

3.    Seperti apa peran filsafat ketika manusia mengalami pengaruh yang kurang baik dalam perkembangan IPTEK?
Jawaban saya:
     Perkembangan IPTEK memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan. Perkembangan IPTEK membawa dampak positif dan dampak negatif. Kalau saya boleh berpendapat, perkembangan IPTEK sebenarnya memberikan pengaruh yang positif bagi kehidupan manusia untuk menjawab tantangan masa depan. Memanfaatkan ilmu yang baru dengan hal yang positif itu sangat membantu. Tetapi kita tidak boleh juga mengacuhkan “dampak negatif”. Bagi saya bukan IPTEKnya yang membawa pengaruh negatif, melainkan manusianya yang tidak menggunakan pada ruang dan waktunya.
     Berfilsafat bagi saya bisa mengetahuai yang ada dan mnungkin ada. Filsafat ilmu mempelajari segala bidang. Ada filsafat etika dan estetika, filsafat hidup, filsafat akal dan filsafat agama. Kalau kita mengetahui filsafat-filsafat tersebut dengan menggunakan pada ruang dan waktunya maka pengaruh yang kurang baik dalam perkembangan IPTEK tidak perlu dicemaskan, karena kita mengetahui apa makna dan tujuan hidup kita.
4.    Menurut pendapat anda apakah filsafat juga berperan dalam pengambilan keputusan? Bagaimana kedudukan filsafat dalam pengambilan keputusan tersebut?
Jawaban saya:
     Pengambilan keputusan berkaitan dengan berpikir rasional. Filsafat yang kita bangun pada diri kita sendiri secara otomatis akan mempengaruhi setiap pengambilan keputusan. Berfilsafat yakni berusaha memahami sesuatu, jadi ketika kita dihadapakan pada hal-hal yang rumit maka dengan kita memahami, kita bisa menentukan pilihan.

5.    Dalam filsafat seperti apakah dan bagaimanakah kedudukan iman dalam hidup?
Jawaban saya:
    Dalam bahasa Indonesia kata iman biasanya diartikan dengan kepercayaan atau keyakinan dilihat dari pengertian istilah, iman itu paling tidak mengharuskan adanya pembenaran keyakinan akan adanya Tuhan dengan segala keEsaan-Nya dan segala sifat kesempurnaan-Nya serta pembenaran dan keyakinan terhadap Muhammad Rasulullah SAW dan risalah kerasulan yang ia bawa. Iman dalam Dienul Islam menempati posisi amat penting dan strategis sekali. Karena iman adalah asas dan dasar bagi seluruh amal perbuatan manusia. Tanpa iman tidaklah sah dan diterima amal perbuatannya.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam filsafat ilmu. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai pertanyaan tersebut dari Bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A maka saya akan menampilakan kembali jawaban-jawaban pertanyaan tersebut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar