Apa maksud dan tujuan bapak membuat tes jawab singkat?
Tes jawab singkat tidak berhubungan langsung dengan kemapuan
filsafat anda. Secara psikologi anda akan sulit mengejar pertanyaan saya. Ini
memiliki fungsi bermacam-macam. Yaitu pertama silaturahim, agar saya dan anda
saling kenal. Kedua, untuk mengerti pemikiran saya. Ketiga, untuk memicu
pemahaman anda membaca filsafat yang saya tulis memalui elegi-elegi. Dan tes
ini di buat agar anda anda tidak sombong dan tidak egois artinya anda tidak
sombong dengan pengetahuan yang anda miliki sehingga anda terus belajar.
Dalam kehidupan mengapa manusia memiliki berbagai masalah
dan apakah manusia dengan memahami filsafat akan mengurangi berbagai masalah?
Anda tidak akan punya masalah kalau anda sama dengan anda.
Tetapi anda tidak bisa menjadi anda karena ketika anda turun kedunia anda tidak
sama dengan anda. Begitupun aku tidak sama dengan aku. Empat tidak sama dengan
empat karena saya menemukan ada 2 macam emapat disana. Empat pertama dan empat
kedua. Dunia terikat oleh ruang dan waktu. Ada ruang pertama dan ruang kedua.
Ada aku pertama dan aku kedua. Kodratnya manusia sudah dibawakan masalah. Ketika
engkau turun kedunia masalah itu disebut hubungan antara subyek dan predikat. Subyek
sama dengan subyek, manusia tidak akan pernah mecapainya. Semua yang ada di dunia
tidak akan pernah mencapainya subyek sama dengan subyek karena ada 2 subyek.
Hanya Tuhan Sang pencipta yang bisa mencapai subyek sama dengan subyek. Tetapi
kita manusia predikat (sifat) selamanya termuat dalam subyeknya. Engkau bisa
hidup dan memaknai hidup dikarenakan masalah itu. Sebenar- benar bahagia dan
surga kalau sesuai ruang dan waktunya. Dan sebenar-benar neraka kalau tidak
sesuai ruang dan waktunya.
Bagaimana filsafat memandang cara berpikir dewasa?
Disini ada dua ruang dan waktu yang anda tawarkan. Berpikir
dan dewasa. Berpikir itu filsafat dan dewasa itu psikologi. Harus mengetahui
ruang dan waktunya. berpikir dewasa merupakan pemahaman dari bawah hingga ke atas.
Apakah dalam tokoh-tokoh filsafat tidak ada tokoh-tokoh
perempuan, diaman berkaitan dengan persamaan jender?
Dalam filsafat ada tokoh-tokoh perempuan. Mereka muncul pada era-era kontenporer. Tetapi kalau kita
pelajari dari sosioantropologi ada kaitanya peran wanita sampai sekarang. Pada
jaman mataram dan surakarta tidak setiap orang bisa mencari dan diperbolehkan
memiliki ilmu, karena mereka menganggap ilmu adalah wahyu. Orang yang mempunyai
kekuasaan dalam kerajaan menganggap orang yang punya ilmu berbahaya yang akan
menggangu kekuasaannya. Maka orang yang mempunyai ilmu hanya dibatasi dalam
kerajaan saja. Dari buku-buku yang saya pelajari, memang ada kedudukan wanita
yang tidak terekspos pada zaman dahulu. Tetapi di era kontenporer kedudukan
wanita sudah mulai diakui.
Bagaimana hubungan antara material dan normatif?
Marerial dan normatif hanya salah satu contoh yang saya buat
bahwa dunia itu berdimensi dan berstruktur. Mulai dari srtuktur yang paling bawah
material, formal, normatif, dan spiritual. Ketika diuraikan lagi akan lebih
banyak unsur dan berjenjang. Salah
satunya spiritual mulai dari spritualnya orang awam, da’i, kiai. Material ada
material pikiran dalam bentuk otak, batu. Formal yakni bentuk resmi bentuk
pikiran, bentuk tulisan, bentuk dokumen, aturan. Dan normative terdiri dari
hakekatnya, epistimologi, pengetahuan ilmu estik da estetikanya. Kita melihat
dari yang ada dan mungkin ada meliputi secara keseluruhan yang menembus ruang
dan waktu. Misalnya sebuah batu menembus ruang dan waktu. Candiborobudur
mengalami kemerdekaan mengalami hujan debu. Itu adalah ruangnya. Waktunya
adalah zaman dahulu dan sekarang candi Borobudur seperti hotel berbintang lima.
Yang menembus ruang dan waktu strukturnya naik mulai dari material, formal,
normatif dan spiritual. Keseluruhan terebut adalah ruang. Bisa ditarik keatas
atau kebawah dalam usaha menembus ruang. Tetapi ruang tidak bisa dipisahkan dengan
waktunya. Ketika berbicara spiritual normatifnya adalah pikiran kita seberapa
jauh paham tentang ibadah itu. Formalnya dokumen-dokumen dan tulisan yang
berkaitan dengan ibadah, materialnya artefak, peninggalan yang dipakai untuk
beribadah, mesjid, gereja dan temapat-empat lainnya yang digunakan untuk
ibadah.
Bagaimana filsafat memandang hal mencapai kebahagiaan?
Bahagia itu etik dan estetika. Bahagia itu tergantung
konteksnya. Kalau didunia barat bahagia itu ketika mereka mencari ilmu. Mereka
mempunya energi untuk melakukan penelitian sampai kepelosok-pelosok dalam
rangka untuk mecari ilmu. Dalam kurikulum 2013 yang menggunakan metode sintefic
harus dibarengi dengan spritualnya. Semua hal harus sesuai runag dan waktunya.
budaya timur mencapai kebahagiaan ketika mencapai kesempurnaan, dimana
bingkainya dikomandani oleh spritualitas. Bahagia ketika dekat dengan sang
penciptanya. Di Indonesia bahagia ketika mencapai harmoni dalam ruang dan
waktunya.
Bagaimana peran pikiran dan doa dalam menjawab doa-doa kita?
Saya menjawab pertanyaaan
anda berdasarkan pengalaman saya. Pada akhirnya saya juga memiliki
keterbatasan. Pikiran saya tidak mempu memaknai segalam macam doa, saya hanya
mampu berikhtiar sampai pada taraf tertentu dan sampai pada taraf tertentu saya
harus berhenti. Doa pada akhrinya sendiri-sendiri. Dan tidak semua aspek doa
dipikirkan apa lagi dikatakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar